Hai, Pemikir Busuk !

Ah, gantung saja jiwamu disitu . . .
biarkan tubuhmu melangkah tanpa jiwa
tanpa nafas
tanpa ruh
dan tanpa apa . . .

Huh...

Sekecil ini pun akan melukaiku
yang gaib pun begitu
apalagi yang nyata
yang berkata
dan bahkan yang maya

Terpaut Fatwa...

Jilbabpun ikut bergoyang
saat angin berhembus
begitulah cinta yang dipilin

Rautan Hitam

Kata penaku mengumpul
mengebul membentuk awan, mendung
Tintaku cair mengalir
menetes membentuk air langit, hujan

Menggadaikan Mimpi

Sesekali harus kudengar mereka bicara
meski terkadang hatiku mendesah risau
aku dilema...

Melela kemarin saat semua berproses

Pensil

Pensil...
semakin diraut, semakin runcing
semakin tertaut semakin memicing

pertemuan awal terpana kamu